7 Alat Rumah Tangga Paling Boros Listrik dan Cara Hemat Tagihan PLN
Listrik kini menjadi kebutuhan utama, apalagi di era digital ketika hampir semua aktivitas terhubung dengan perangkat elektronik. PLN sudah berulang kali mengingatkan agar masyarakat bijak menggunakan listrik. Sayangnya, masih banyak kebiasaan yang membuat tagihan bengkak tanpa disadari.
Menurut catatan ahli kelistrikan, beberapa peralatan rumah tangga memiliki konsumsi daya lebih tinggi dibanding yang lain. Jika tidak digunakan secara efisien, dampaknya terasa langsung di kantong. Karena itu, penting mengetahui alat apa saja yang paling boros listrik dan bagaimana cara mengatasinya.
Pendingin udara atau AC menempati urutan pertama sebagai perangkat rumah tangga yang paling boros daya. Rata-rata konsumsi listriknya mencapai 500–1.500 watt, tergantung tipe dan ukuran. AC sering kali menyala meski ruangan tidak digunakan, sehingga menjadi penyumbang utama pemborosan listrik.
Lampu rumah juga berkontribusi meski dayanya kecil, sekitar 7–10 watt untuk lampu biasa dan 5 watt untuk LED. Namun, jika dinyalakan di banyak ruangan sekaligus atau dibiarkan menyala 24 jam, tagihan tetap akan membengkak.
Televisi berada di posisi berikutnya. Dengan daya sekitar 90–120 watt, TV sering dibiarkan menyala tanpa penonton. Kebiasaan tertidur di depan TV atau membiarkannya hidup saat tidak digunakan menjadi penyebab pemborosan.
Selain tiga alat itu, masih ada beberapa perangkat lain yang juga bisa membuat tagihan membengkak. Mesin cuci berdaya sekitar 2.200 watt, microwave sekitar 1.500 watt, serta vacuum cleaner yang mengonsumsi 900–2.000 watt. Kulkas dan freezer juga boros listrik karena harus menyala nonstop untuk menjaga suhu dingin.
PLN merekomendasikan beberapa cara untuk mengurangi biaya listrik rumah tangga. Pertama, gunakan perangkat sesuai kebutuhan dan cabut kabel dari stop kontak jika tidak dipakai. Kedua, gunakan alat elektronik sesuai petunjuk agar kinerjanya efisien. Ketiga, pilih perangkat hemat energi, seperti lampu LED atau kulkas dengan fitur inverter.
Berikut beberapa contoh konsumsi daya perangkat rumah tangga yang perlu diperhatikan:
- Laptop: 100 watt
- Charger ponsel: 20–75 watt
- Printer: 50 watt
- Hairdryer: 2.200 watt
- Catokan rambut: 60–100 watt
- Komputer: 300 watt
- Router Wi-Fi: 15 watt
Dengan memahami daya tiap perangkat, masyarakat bisa lebih bijak mengatur pemakaiannya. Mengurangi durasi penggunaan AC, mematikan lampu di siang hari, hingga tidak membiarkan TV menyala tanpa penonton bisa membantu menekan biaya listrik.
Di tengah meningkatnya biaya hidup, langkah kecil dalam menghemat listrik bisa memberi dampak besar. Untuk kebutuhan digital sehari-hari, masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan DIGIPULSA.COM yang menyediakan berbagai produk top up digital dengan praktis, cepat, dan hemat.