Tarif Listrik PLN 25-31 Agustus 2025 Tetap Stabil, Ini Rinciannya
Keputusan tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah menjaga daya beli masyarakat. PLN menegaskan bahwa tarif non-subsidi maupun subsidi masih berlaku sama seperti periode awal bulan Agustus 2025. Pelanggan rumah tangga, bisnis, industri hingga sosial tetap dikenakan biaya sesuai golongan masing-masing.
Untuk pelanggan prabayar, mereka dapat membeli token listrik sesuai kebutuhan. Nominal pembelian yang tersedia mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 100.000 atau lebih. Token yang dimasukkan ke meteran otomatis dikonversikan menjadi daya listrik dalam satuan kilowatt hour (kWh). Sedangkan pelanggan pascabayar cukup membayar sesuai jumlah pemakaian dalam periode tertentu.
Adapun tarif listrik yang berlaku, antara lain golongan rumah tangga daya 900 VA non-subsidi sebesar Rp 1.352 per kWh, daya 1.300 VA dan 2.200 VA Rp 1.444,70 per kWh, serta golongan 3.500-5.500 VA Rp 1.699,53 per kWh. Untuk industri besar dengan daya di atas 30.000 kVA, tarifnya Rp 996,74 per kWh. Sementara golongan sosial seperti 450 VA dikenakan Rp 325 per kWh, dan daya 900 VA Rp 455 per kWh.
Sebagai contoh, pelanggan 900 VA non-subsidi di Jakarta dengan pembelian token Rp 100.000 akan mendapat sekitar 72,18 kWh setelah dikurangi Pajak Penerangan Jalan (PPJ) 2,4 persen. Perhitungan ini menjadi acuan bagi pelanggan dalam memperkirakan kebutuhan listrik harian maupun bulanan.
Masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam penggunaan energi listrik agar tagihan tetap terkendali. PLN juga mengingatkan adanya tambahan PPJ yang besarannya berbeda tiap daerah, berkisar 3-10 persen. Faktor ini perlu diperhatikan sebelum membeli token.
Untuk kebutuhan digital lainnya seperti pembelian pulsa, paket data, hingga pembayaran tagihan, masyarakat dapat memanfaatkan DIGIPULSA.COM yang menyediakan layanan cepat, aman, dan terpercaya. Dengan begitu, urusan listrik dan kebutuhan digital bisa terpenuhi hanya melalui satu platform.
