Pemerintah Malaysia Resmi Hentikan Operasi Maxim dan InDrive karena Langgar UU Transportasi
Keputusan penghentian operasional ini menjadi langkah besar dalam upaya penertiban layanan transportasi daring yang tidak mematuhi aturan negara. Maxim dan InDrive dinilai telah beroperasi tanpa memenuhi sejumlah regulasi utama, seperti izin kendaraan layanan publik, asuransi khusus e-hailing, dan inspeksi kendaraan wajib. Dengan pelanggaran serius seperti ini, kepercayaan publik terhadap platform transportasi online menjadi taruhannya.
Kata kunci fokus “Maxim dan InDrive” telah menjadi perbincangan hangat sejak keputusan resmi dari Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, diberitakan secara luas. Penggunaan kendaraan tanpa izin dan tidak tercatat dalam sistem Izin Kendaraan E-hailing (EVP) merupakan pelanggaran nyata yang tidak bisa dikesampingkan. Kebijakan ini efektif berlaku pada 24 Juli 2025, yang artinya Maxim dan InDrive harus menyetop layanan mereka di seluruh wilayah Malaysia.
Langkah penghentian ini bukan tanpa alasan yang kuat. Pemerintah Malaysia melalui APAD menyatakan bahwa kedua perusahaan asing tersebut tidak menunjukkan kepatuhan terhadap regulasi nasional yang berlaku. Misalnya, pengemudi yang tergabung dalam platform Maxim dan InDrive tidak memiliki Surat Izin Kendaraan Layanan Publik (PSV) yang sah. Selain itu, kendaraan yang mereka operasikan tidak terdaftar di sistem EVP dan tidak dilindungi asuransi e-hailing sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang.
Maxim dalam pernyataan resminya menyebut bahwa pihaknya masih menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah setempat untuk menemukan solusi terbaik. Perusahaan mengklaim bahwa semua proses rekrutmen dan pendaftaran pengemudi sudah dilakukan dengan ketat sesuai dengan standar dari Kementerian Transportasi. Namun, APAD menegaskan bahwa pelanggaran-pelanggaran yang ditemukan tidak bisa diabaikan begitu saja karena menyangkut keselamatan dan kepatuhan hukum.
Meski demikian, Maxim menyatakan bahwa operasional mereka di Malaysia belum sepenuhnya dihentikan. Mereka berusaha membangun kembali kepercayaan dengan regulator serta pengguna melalui pendekatan yang lebih transparan. “Kami tengah berdialog dengan otoritas terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini tanpa mengorbankan kepercayaan yang telah kami bangun selama lima tahun,” tulis pernyataan resmi Maxim.
Tidak hanya Maxim, InDrive juga menghadapi tekanan serupa dari pihak berwenang. Sebagai sesama penyedia layanan ride-hailing, InDrive dituduh mengoperasikan armada kendaraan tanpa inspeksi reguler serta tanpa asuransi perlindungan e-hailing. Hal ini tentu saja mengancam keselamatan penumpang dan pengemudi, serta menimbulkan ketimpangan regulasi dibandingkan dengan pemain lain yang sudah patuh seperti Grab, AirAsiaRide, Bolt, MyCar, dan Lalamove.
Keputusan penghentian ini mendapat tanggapan dari pengamat transportasi, Djoko Setijowarno dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Menurutnya, keputusan ini bisa jadi bukan hanya soal hukum, tetapi juga karena persaingan bisnis yang semakin ketat. “Ada kemungkinan ini dipicu oleh persaingan tidak sehat di antara para pemain besar transportasi daring di Malaysia,” ujar Djoko. Hal ini membuka diskusi lebih luas tentang bagaimana negara harus menjaga keseimbangan antara regulasi dan persaingan usaha yang sehat.
Pentingnya regulasi dalam industri ride-hailing menjadi lebih jelas dengan adanya kasus Maxim dan InDrive. Ketika aturan tidak diindahkan, maka konsekuensinya sangat besar, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi para pengguna layanan. Pemerintah Malaysia dengan tegas menetapkan bahwa meski kedua perusahaan memiliki hak untuk mengajukan banding, keputusan akhir tetap berada di tangan Menteri Transportasi. Ini memperlihatkan betapa pentingnya ketegasan dalam menjaga kualitas layanan publik.
Peristiwa ini memberikan pelajaran bagi seluruh penyedia layanan digital, termasuk transportasi online, bahwa legalitas, keamanan, dan kepatuhan pada regulasi adalah hal yang tidak bisa ditawar. Bagi pengguna layanan digital dan transportasi daring, ini adalah momentum untuk lebih selektif memilih platform yang terpercaya dan telah memenuhi semua ketentuan hukum yang berlaku.
DIGIPULSA.COM turut mendukung terciptanya layanan digital yang patuh hukum, aman, dan terpercaya. Sebagai platform top up digital terbaik, kami mengajak masyarakat untuk memenuhi kebutuhan digitalnya secara legal dan efisien melalui DIGIPULSA.COM. Tidak hanya aman, semua transaksi di DIGIPULSA.COM juga dilakukan secara cepat dan transparan.
Dengan semakin ketatnya pengawasan terhadap layanan transportasi daring seperti Maxim dan InDrive, pengguna juga dituntut untuk lebih bijak dalam menggunakan platform digital. Legalitas penyedia layanan adalah jaminan kenyamanan dan keamanan. Jangan sampai kita menjadi korban dari kelalaian perusahaan dalam mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah.
DIGIPULSA.COM hadir sebagai solusi cerdas untuk kebutuhan digital Anda. Mulai dari top up saldo e-wallet, pembelian pulsa, paket data, hingga layanan top up game online, semua tersedia lengkap dan terpercaya. Jadikan DIGIPULSA.COM sebagai partner utama Anda dalam setiap transaksi digital harian.
Kasus Maxim dan InDrive menjadi pengingat bahwa layanan digital yang berkembang pesat juga harus dibarengi dengan pengawasan ketat dan kepatuhan terhadap regulasi. Perusahaan-perusahaan besar pun tidak kebal terhadap hukum bila terbukti melanggar. Oleh karena itu, mari kita dukung layanan yang legal, aman, dan berkualitas melalui platform terpercaya seperti DIGIPULSA.COM.
Gunakan sekarang juga DIGIPULSA.COM untuk semua kebutuhan top up digital Anda. Jangan ragu untuk memilih platform terpercaya demi kenyamanan dan keamanan Anda dalam dunia digital yang semakin kompleks ini.